Kamis, 25 Februari 2010

REMAJA INDONESIA, REMAJA GAUL


Masa remaja merupakan masa pencarian jati diri dan pematangan berpikir, umumnya disebut masa ‘pubertas’, yaitu masa transisi dari seorang anak menjadi seorang yang dewasa. Pada masa ini, remaja sangat rentan terhadap pengaruh eksternal, baik terhadap lingkungan sekolah, pergaulan, kondisi keluarga, maupun kemudahan teknologi. Masa ini adalah masa pembentukan diri, masa dimana seorang remaja memilih jalan hidupnya kedepan ingin menjadi apa, dan kebanyakan jika jalan yang dipilih adalah jalan yang salah maka sulit untuk memperbaikinya.
Dewasa ini, perkembangan kehidupan modern dan perkembangan teknologi telah mempengaruhi hampir seluruh segi kehidupan masyarakat Indonesia. Mulai dari strata sosial tinggi hingga strata sosial rendah terkena dampaknya dan terlena oleh kemudahan, keindahan, dan segala hal yang ditawarkan oleh dunia modern. Sebagai contoh, saat ini tukang becak dan ojek sudah mampu memilki HP, suatu barang yang pada tahun 90an hanya dimiliki oleh para pengusaha – pengusaha. Bahkan kalau kita lihat ke permukiman – permukiman kumuh, rata – rata penghuninya memiliki TV sebagai sarana hiburan dan menikmati suguhan kemudahan teknologi. Perkembangan – perkembangan ini berpengaruh besar terhadap perilaku masyarakat Indonesia saat ini, terutama pada pencari jati diri yang rawan terhadap pengaruh luar termasuk pengaruh teknologi yang tidak pada tempatnya. Misalnya, perkembangan teknologi internet yang ada di HP sering kali disalahgunakan oleh remaja sebagai sarana untuk mencari situs – situs pornografi dan mempermudah mereka untuk mendapatkan tontonan maksiat. Hal ini memicu terjadinya pergaulan bebas hingga seks bebas yang sangat merusak moral remaja – remaja saat ini. Remaja – remaja yang sudah tercemar oleh berbagai maksiat tersebut juga dapat memberikan pengaruh buruknya terhadap lingkungan pergaulan di sekolah, sehingga moral yang buruk tersebut dapat menyebar layaknya virus flu babi dari orang ke orang. Perkembangan TV kabel juga mempengaruhi pola pikir mereka yang serba ingin meniru, membuat mereka memiliki gaya hidup yang gemerlap termakan oleh cerita – cerita sinetron dan iklan – iklan di TV. Alhasil, perkembangan teknologi yang pada dasarnya dikembangkan demi kemaslahatan masyarakat malah menjadi sumber kerusakan moral.
Kondisi remaja saat ini dapat kita lihat langsung dalam kehidupan sehari – hari. Lihatlah betapa banyaknya remaja – remaja yang berkeliaran di mall – mall sepulang sekolah, bahkan saat seharusnya mereka berada di sekolah atau di rumah mengerjakan PR. Dapat dilihat juga betapa sedikitnya remaja yang ikut kegiatan – kegiatan islami seperti rohis sekolah dan remaja masjid di sekitar rumahnya, bagaimana masjid – masjid hanya diisi kebanyakan oleh orang – orang yang sudah tua saja. Di jalan – jalan dapat kita lihat begitu banyaknya pasangan muda – mudi bergandengan tangan, dari pacaran tingkat awam hingga pacaran yang hanya boleh dilakukan sepasang suami istri. Di lingkungan sekitar, kita menyaksikan sendiri betapa banyaknya remaja akhwat yang memamerkan auratnya, tanpa malu sedikitpun. Di pojok – pojok jalan sering kita melihat banyaknya remaja ikhwan yang merokok dan memakai anting – anting. Semua itu adalah keadaan bobrok remaja yang sudah sangat biasa kita lihat di kehidupan sehari – hari secara langsung, dan mungkin masih banyak lagi hal – hal yang tidak kita lihat secara langsung sedang terjadi saat ini.
Untuk memperbaiki keadaan tersebut, diperlukan adanya usaha pembinaan dari kita, orang – orang yang peduli terhadap remaja – remaja islam. Mereka hanya butuh sebuah pegangan agar tidak terperosok ke dalam kehidupan yang tidak baik dan tugas kita adalah membimbing mereka untuk mendapat pencerahan berpikir.

1 komentar:

  1. aslkm yud...
    kayaknya dah cukup lama ga ngeblog nih,nah ini ada tantangan sekaligus undangan nih buat yudi tuk ikut berpartisipasi dalam lomba blog untuk pembina karisma..yang membuat tulisan motivasi untuk adik setelah UN
    http://jurnalistik.karisma-itb.org/kompetisi/pembina-karisma-goblog

    BalasHapus